Menurut modul yg menjadi bahan contekan saya dan menurut buah kerja keras otak saya dalam mengingat kata-kata akang teteh asdos sisbasdat terkeceh, TRANSAKSI adalah aksi yang dilakukan oleh program aplikasi untuk
mengakses atau mengubah isi basis data dan memiliki tujuan untuk
mencegah dari kehilangan ataupun kerusakan data. Transaksi juga mempunyai sifat-sifat untuk menjamin agar integritas dapat tetap terpelihara yaitu ACID which is stand for:
- Atomicity, dimana semua operasi dalam transaksi dapat dikerjakan seluruhnya atau tidak sama sekali.
- Consistency, dimana eksekusi transaksi harus dapat menjamin data tetap konsisten setelah transaksi berakhir.
- Isolation, jika pada sebuah sistem basis data terdapat sejumlah transaksi yang dilaksanakan secara bersamaan, maka semua transaksi yang dilaksanakan pada saat yang bersamaan tersebut harus dapat dimulai dan bisa berakhir.
- Durability, dimana perubahan data yang terjadi setelah sebuah transaksi berakhir dengan baik, harus dapat bertahan bahkan jika seandainya sistem mati.
Operasi Transaksi dalam Oracle
Didalam
transaksi, terdapat dua buah operasi untuk menjaga integritas dan ketahanan
data, diantaranya dengan melakukan operasi commit dan rollback.
Commit
berfungsi untuk menandakan bahwa
transaksi telah selesai dilaksanakan.
Rollback
berfungsi untuk memberitahukan bahwa
transaksi harus diulang karena adanya suatu kegagalan.
Save Point secara
sederhana merupakan sebuah titik aman, dimana kita telah menyelesaiakan satu
atau beberapa transaksi. Save point dianalogikan seperti sebuah check point
saat kita bermain game. Fungsi
dari save point adalah supaya pada saat kita ingin rollback atau ada transaksi
yang gagal, transaksi tidak berjalan dari awal kembali, tetapi dari save poin
yang telah kita buat.
Untuk
membuat sebuah save point, caranya adalah :
SAVEPOINT[nama
save point];
Setelah
dibuat save pointnya kita dapat rollback ke save point tersebut dengan cara :
ROLLBACK
TO[nama save point];
Dalam
transaksi database, ada 3 hal yang harus dicegah yaitu.
- Dirty Read, transaksi membaca data dari hasil transaksi lainnya yang gagal. Kedua transaksi tersebut berjalan bersamaan.
- Non-Repeatable Read, transaksi membaca ulang data yang telah di baca sebelumnya karena data tersebut telah di modifikasi oleh transaksi lainnya
- Phantom Read, transaksi membaca sebuah data yang telah hilang akibat dari transaksi yang lainnya.
Untuk
mencegah 3 hal tersebut, maka dalam Oracle terdapat 2 level isolasi yang dapat
diimplementasikan, yaitu :
- Read Commited : Transaksi hanya dapat melihat perubahan data setelah transaksi lain telah commit pada data tersebut. (Seperti dalam contoh commit)
2. Serializable : Adalah level isolasi yang menyediakan isolasi transaksi yang
paling ketat. Level ini mengemulasikan eksekusi transaksi secara serial,
menjadikan transaksi dieksekusi satu setelah yang lainnya,seperti secara
serial, bukan secara bersamaan (pararel). Tetapi aplikasi yang menggunakan
level isolasi ini harus bersedia untuk mengulangi transaksi dikarenakan
kegagalan pengserialan transaksi. Saat transaksi berada pada level
serializable, sebuah query SELECT hanya melihat data yang di COMMIT sebelum
transaksi di mulai; transaksi tersebut tidak akan pernah melihat baik data yang
belum di COMMIT atau perubahan data yang terjadi selama eksekusi transaksi oleh
transaksi lain yang berjalan pada waktu bersamaan (e.g. saat transaksi ini
berjalan, ada transaksi lain yang melakukan COMMIT pada data). Jika pada
transaksi dengan level isolaso Serializable mengandung DML (Data Manipulatin Language)
yang mencoba untuk meng-update suatu data yang mungkin sudah di update pada
sebuah transaksi yang belum di commit pada awal transaksi Serializable, maka
perintah DML tersebut akan gagal.
Untuk
mengaplikasikan level isolasi Serializable, adalah dengan menggunakan perintah
:
SET
TRANSACTION ISOLATION LEVEL SERIALIZABLE;
Isolai
level ini mencegah terjadinya Phantom Read.
- Locking Protocol
Pada
transaksi database, dikenal istilah locking yang berfungsi untuk menjaga
integritas data. Terdapat dua buah metode locking yaitu :
- Shared Lock (S-LOCK)
Jika
transaksi memiliki shared lock pada suatu data, transaksi tersebut hanya bisa
melakukan pembacaan.
2. Exclusive Lock (X-LOCK)
Bagi
transaksi yang memiliki exclusive lock pada suatu data, transaksi tersebut
dapat melakukan perubahan dan pembacaan terhadap data tersebut. Untuk
shared lock, dapat dimiliki oleh beberapa transaksi dalam satu waktu, namun
untuk exclusive lock, hanya dapat dimiliki oleh satu transaksi pada satu waktu.
- Penguncian Level Tabel
Penguncian
yang berfungsi untuk mengunci suatu tabel untuk mencegah perubahan atau
penghapusan tabel selama ada transaksi yang menggunakan tabel tersebut.
Untuk
melakukan perintah penguncian tabel, adalah sebagai berikut.
LOCK TABLE [nama tabel];
- Penguncian Level Baris
Penguncian
yang dilakukan pada baris (ROW) yang sedang digunakan oleh suatu transaksi
sampai transaksi tersebut selesai dilakukan. Penguncian level baris hanya
berlaku untuk operasi UPDATE dan DELETE.
- DeadLock
Merupakan
situasi dimana dua atau lebih transaksi dalam kondisi wait-state, satu sama
lain menunggu Lock dilepas sebelum di mulai (Yudi Wibisono).
Transakasi Menggunakan SET AUTOCOMMIT dalam Procedure
CREATE PROCEDURE tfer_fundsTransaksi menggunakan START TRANSACTION, dalam Procedure
(from_account int, to_account int,tfer_amount numeric(10,2))
BEGIN
SET autocommit=0;
UPDATE account_balance
SET balance=balance-tfer_amount
WHERE account_id=from_account;
UPDATE account_balance
SET balance=balance+tfer_amount
WHERE account_id=to_account;
COMMIT;
END;
CREATE PROCEDURE tfer_funds
(from_account int, to_account int,tfer_amount numeric(10,2))
BEGIN
START TRANSACTION;
UPDATE account_balance
SET balance=balance-tfer_amount
WHERE account_id=from_account;
UPDATE account_balance
SET balance=balance+tfer_amount
WHERE account_id=to_account;
COMMIT;
END;
No comments:
Post a Comment